Oleh SUMANTO AL QURTUBY
Kesejarahan sosial Qatar penuh dengan intrik, konflik, dan kekerasan, Sangat kontras dengan gambaran Qatar kontemporer yang relatif sepi dari kekerasan komunal dan konflik terbuka.
Meski banyak mata kini tertuju ke Qatar lantaran menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, tak banyak yang mengetahui seluk-beluk Qatar.
Termasuk soal kesejarahan, struktur sosial-politik, kondisi geokultural, potret hak asasi manusia (HAM), atau sistem dan praktik keagamaan di negara ini. Sejauh ini Qatar hanya dikenal sebagai negara minyak yang kaya dan makmur. Di kawasan Arab Teluk (baca, negara-negara Arab di area Teluk Arab atau Teluk Persia), popularitas Qatar tenggelam oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).
Saudi populer karena negara monarki ini jadi tempat haji dan umrah umat Islam seluruh dunia, selain faktor ekspansi Wahabisme ke banyak negara melalui proyek dakwah, pendidikan, beasiswa, dan penerbitan. Kini, Saudi kian populer lantaran gerakan masif modernisasi budaya dan moderatisasi agama, sementara UEA karena praktik ”liberalisasi” dan modernisasi yang sudah berlangsung lama mendahului negara kawasan Teluk Arab lain.