Thursday, 11 December 2014

Tomcat Lagi...

Pagi ini di salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia diberitakan bahwa 'wabah' tomcat merebak lagi dan kali ini menyerang di Surabaya. Sayang sekali, pembawa berita menyebutkan bahwa korban digigit oleh serangga berwarna merah hitam tersebut. Tentu saja hal ini tidak benar dan malah menyebabkan makin banyak timbul korban.
2254296p.jpg
Kumbang yang bernama Latin Paederus littoralis ini, meskipun merupakan pemakan serangga lain tetapi tidak pernah menggigit atau pun menyengat manusia. Letakkan saja serangga ini di telapak tangan. Tidak ada yang akan dilakukan oleh serangga ini selain berjalan mondar-mandir.
Senyawa yang dapat menyebabkan iritasi kulit adalah pederin. Senyawa ini berada dalam hemolimfa (darah) kumbang. Dengan demikian, senyawa iritan tersebut baru bisa kontak dengan kulit manusia jika keluar dari tubuh kumbang, misalnya akibat tergencet atau terpukul (Mammino JJ, 2011). Jika melihat serangga ini bertengger di tubuh kita, sebaiknya menahan diri untuk tidak menepuknya.
Namun jika godaan membunuh itu tidak dapat tertahankan atau kita tidak sengaja menggencetnya, tindakan yang paling tepat adalah segera mencuci bagian kulit yang terkena cairan serangga dengan sabun dan air, untuk membilas sebagian besar pederin. Efek pederin pada kulit tidak serta merta terjadi. Efek kemerahan baru terlihat antara 12 hingga 36 jam setelah paparan.
Jika iritasi mulai muncul penanganan dimulai dari kompres dengan air dingin. Untuk membantu meringankan gejala bisa diberikan calamine lotion atau krim yang mengandung kortikosteroid. Krim yang mengandung antibiotika dapat digunakan hanya jika ada indikasi infeksi sekunder.
Pemberian krim yang mengandung antiviral, seperti acyclovir, tidak diperlukan. Pemakaian obat ini sering kali terjadi karena salah kaprah menganggap masalah iritasi yang terjadi disebabkan herpes.
Pada malam hari, kumbang tertarik pada cahaya dan dapat berupaya masuk ke dalam rumah yang terang dan hangat, terutama setelah hujan deras dan dalam cuaca yang dingin. Penggunaan kasa nyamuk pada pintu dan jendela dapat membantu mencegah kumbang menerobos masuk. Lebih baik lagi jika menghindari duduk di bawah lampu karena biasanya serangga, bukan hanya kumbang, senang berkumpul di sekitar lampu.
Kalaupun ada kumbang yang masuk, sebaiknya diusir baik-baik tanpa kekerasan. Jika ada yang tergencet, cairan yang keluar harus segera dibersihkan supaya jangan sampai tersentuh anggota keluarga.
Referensi
Mammino JJ (2011) Paederus dermatitis: an outbreak on a medical mission boat in the Amazon. J. Clin. Aesthet. Dermatol. 4(11): 44-46

No comments:

Post a Comment