Oleh FABIO MARIA LOPES COSTA
JAYAPURA, KOMPAS — Masyarakat wajib mewaspadai pergerakan
sembilan sesar atau patahan di wilayah Papua dan Papua Barat yang menyebabkan
terjadi gempa bumi. Sepanjang tahun 2020 terjadi 1.597 kali gempa di kedua
provinsi tersebut akibat pergerakan sembilan sesar tersebut.
Hal ini disampaikan Kepala Subbidang Pengumpulan dan
Penyebaran Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah V Jayapura
Dedy Irjayanto di Jayapura, Kamis (14/1/ 2021).
Dedy memaparkan, sembilan sesar atau patahan wajib
diwaspadai masyarakat di Papua dan Papua Barat karena pergerakannya yang sangat
aktif. Hal inilah yang memicu rawan terjadi gempa bumi tektonik.
Adapun sembilan sesar ini meliputi Sesar Sorong di Sorong dan Sesar Ransiki di Ransiki di Wilayah Papua Barat. Sementara di wilayah Papua adalah Sesar Yapen di Wilayah Serui dan Biak, Zona Patahan Waipoga, Wandamen, Sesar Sungkup Weyland di Nabire dan sekitarnya, Zona Lajur Anjak Mamberamo di Wilayah Sarmi dan sekitarnya, zona pengangkatan Cycloop di Jayapura dan sekitarnya, serta Lajur Anjak Pegunungan Tengah di Wilayah Wamena dan sekitarnya.
”Warga yang bermukim di sembilan jalur sesar ini harus
meningkatkan mitigasi karena wilayah Papua dan Papua Barat merupakan kawasan
rawan terjadi gempa,” papar Dedy.
Ia menuturkan, sepanjang tahun 2020 terjadi 1.597 kali gempa
bumi tektonik dengan klasifikasi gempa bumi signifikan atau dirasakan mencapai
sebanyak 58 kali.
Adapun ditinjau dari sisi kekuatan magnitudo, 1.597 gempa
ini meliputi 1.420 kali gempa dengan kekuatan di bawah magnitudo 4; 165 kali
gempa dengan magnitudo 4 hingga 5; dan 12 kali gempa dengan magnitudo di atas
5.
Ditinjau dari kedalaman, gempa bumi tersebut didominasi oleh
gempa bumi dangkal dengan kedalaman kurang dari 70 kilometer sebanyak 1.516 kali, gempa bumi kedalaman
menengah dari 71 hingga 80 kilometer sebanyak 20 kali gempa, dan 1 kali gempa
dengan kedalaman lebih dari 300 kilometer.
”Gempa ini juga rawan memicu gelombang tsunami dalam waktu beberapa menit saja. Potensi terjadi tsunami apabila terjadi gempa di atas magnitudo 7 dan kedalaman dangkal. Warga segera harus mencari tempat yang aman apabila terjadi kondisi tersebut,” tutur Dedy.
No comments:
Post a Comment