Penemuan Sedna pada 2003 membelalakan mata manusia. Banyak
hal yang manusia tak tahu tentang rumahnya, tata surya.
Sedna adalah planet katai. Bedanya dengan teman sejenisnya,
Pluto, jarak Sedna terhadap Matahari sangat jauh. Jarak terjauh Pluto ke
Matahari masih kalah jauh dari jarak terdekat Sedna ke Matahari.
Bentuk lintasan Sedna pun sangat elips. Akibatnya, rentang
jarak terdekat dan terjauh Sedna ke Matahari berkisar 76-990 unit astronomi
(UA) atau jarak rata-rata Bumi-Matahari. Bandingkan dengan Pluto yang hanya
29-49 UA.
Pluto dan planet katai lain umumnya terletak di daerah Sabuk
Kuiper. Namun, Sedna ada di bagian dalam Awan Oort, bagian yang lebih luar dari
tata surya. Jika Pluto butuh 248 tahun untuk satu kali mengelilingi Matahari,
Sedna butuh 11.400 tahun.
Benda langit yang biasanya terletak di Awan Oort adalah
gumpalan batu berselimut es yang jadi cikal bakal komet. Namun, Sedna bukan
komet karena diameternya lebih dari 1.000 kilometer dan bentuknya cukup bulat.
Kejanggalan karakter orbit dan ukuran Sedna membuat sejumlah
astronom bertanya-tanya dari mana sejatinya Sedna berasal?
Orbit Sedna dan sejumlah benda lain di bagian dalam Awan
Oort, seperti 2012 VP113, yang janggal terjadi karena ada gangguan obyek
bermassa besar di tepian tata surya atau dari sistem bintang lain. Itu menarik
benda-benda tersebut menjauh dari Matahari. Wujud obyek pengganggu itu bisa
berupa planet besar di Awan Oort yang belum diketahui, bintang tetangga
Matahari, atau kumpulan bintang lain yang lahir bersama Matahari sebagai gugus
bintang.
Dugaan lain, justru Mataharilah yang menyambar Sedna dari
bintang lain saat kedua bintang itu berdekatan. Perkiraan lain, Sedna semula
berada di Sabuk Kuiper, tetapi kemudian
terdorong ke Awan Oort saat sebuah planet besar pada masa lalu yang ada di
dekat Matahari tertendang ke tepi tata surya. Saat ini, planet itu mungkin
sudah keluar dari tata surya atau di pinggiran ekstrem tata surya.
Apa pun prediksi manusia, tantangan terbesarnya adalah
membuktikan dugaan itu. Menguak tabir misteri tata surya. (MZW)
Seputar Sedna
1. Dewi Laut Arktik
Sedna adalah nama dewi laut di kawasan Arktik atau Kutub
Utara. Ia diyakini penjaga keberadaan anjing laut, walrus, kan, paus, dan
sejumlah binatang laut lain yang diburu masyarakat Inuit. Mitologi dewi
berkepala manusia dan berkaki ikan itu cocok menggambarkan keberadaan Sedna
yang ada di lingkungan berselimut es di Awan Oort.
2. Awan Oort
Tata surya dibagi jadi empat wilayah, yaitu daerah planet
dalam yang berupa planet kebumian (Merkurius, Venus, Bumi, Mars), planet luar
berupa planet gas (Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus), Sabuk Kuiper yang
berisi banyak planet katai (Pluto, Eris, dll) dan Awan Oort yang merupakan daerah
asal komet. Awan Oort yang berbentuk bola merupakan lintasan terluar tata surya
yang berbatasan dengan daerah bintang lain.
3. Siang nan redup
Jarak yang jauh membuat Matahari terlihat sebagai bintik
kecil dari permukaan Sedna. Saat ini, Sedna berjarak 12,8 miliar kilometer,
bandingkan dengan Pluto yang hanya 5,9 miliar kilometer. Jarak jauh membuat
detail permukaan Sedna sulit diidentifikasi.
4. Orbit yang pipih
Tak hanya jauh, orbit Sedna dan 2012 VP113 sangat elips
dibandingkan dengan planet katai lain. Kedua obyek itu bisa diamati karena
sedang berada pada jarak yang dekat dengan Matahari. Titik terdekat Sedna ke
Matahari sejauh 76 kali jarak Bumi-Matahari akan tercapai tahun 2076.
5. Ukuran dan bentuk
Selain jauh, diameter Sedna sangat kecil. Perhitungan pasti
belum diketahui. Namun, diameter Sedna diperkirakan 1.000-2.250 kilometer.
Bentuknya pun cukup bulat yang menunjukkan gaya gravitasinya cukup besar.
Ukuran dan bentuknya itulah yang membuat Sedna diyakini bukan termasuk komet
meski berada di Awan Oort.
Sumber: www.planetary.org, web.gps.caltech.edu,
www.nature.com, sci.esa.int, www.aoi.com.au, hubblesite.org
Kompas, Minggu, 27 September 2015
No comments:
Post a Comment