Sasaran kebencian bisa berupa apa pun atau siapa pun. Namun, tahap-tahap kebencian itu akan selalu terjadi.
- Pembenci mengelompok
Pembenci jarang menyendiri. Mereka akan mencari orang lain untuk menguatkan kebenciannya, mencegah instrospeksi, dan meleburkan identitas pribadi guna mengurangi tanggung jawab.
- Penguatan identitas kelompok
Simbol, ritual, dan mitologi digunakan untuk membangun identitas kelompok sekaligus merendahkan atau mengisolasi target.
- Peremehan target kebencian
Sejalan dengan menguatnya citra diri kelompok, pembenci akan menyebar fitnah dan mengolok-olok secara lisan.
- Penghinaan sasaran kebencian
Untuk meningkatkan kadar kebencian terus-menerus, pembenci akan meningkatkan retorika atau tingkat kekerasan pernyataannya sehingga intensitas serangan ke target tetap tinggi. Hinaan dilakukan terbuka.
- Penyerangan tanpa senjata
Tahap ini menentukan apakah kebencian yang diungkapkan hanya sebatas kata-kata atau sudah mewujud dalam tindakan kekerasan. Pembenci kian agresif dan intimidasi yang dilakukan kian intensif.
- Penyerangan bersenjata
Serangan fisik ke target kebencian menggunakan benda-benda di sekitar hingga senjata api. Bisa juga dilakukan dengan menyabotase kepentingan target kebencian. Semua tujuannya sama, menunjukkan dominasi atas target kebencian.
- Penghancuran target kebencian
Hancurnya target adalah tujuan utama kelompok pembenci. Kehancuran itu akan meningkatkan kepercayaan diri pembenci. Namun sejatinya, secara fisik dan psikologis, pembenci pun ikut hancur.
Sumber: psychologytoday.com
Kompas, Minggu, 29 Januari 2016
No comments:
Post a Comment