Sadiq Khan (45), imigran Muslim keturunan Pakistan, Sabtu (7/5), diambil sumpahnya sebagai Wali Kota London, ibu kota Inggris.
Khan dari Partai Buruh itu mengalahkan pesaingnya, Zac Goldsmith (41), dari Partai Konservatif yang menguasai posisi itu selama delapan tahun terakhir. Kemenangan Khan yang mengejutkan itu langsung menarik perhatian. Bagaimana tidak, Khan bukan hanya seorang pendatang, ia juga seorang Muslim. Banyak yang bertanya-tanya, bagaimana mungkin mayoritas warga kota London menjatuhkan pilihan pada seseorang yang agamanya berbeda dengan agama sebagian besar penduduk London?
Sadiq Khan saat pengambilan sumpah jabatan di Katedral Southwark, London, 7 Mei 2016. (AFP/Getty Images)
Namun, itulah yang terjadi. Warga London ternyata sudah cukup matang, mereka sama sekali sudah tidak mempersoalkan lagi tentang ras (etnis) dan agama dari calon wali kota. Dan, yang dianggap luar biasa adalah, pada saat banyak warga di negara-negara Barat dihinggapi Islamofobia menyusul teror bom di Paris (Perancis) dan Brussels (Belgia), warga London sama sekali tidak terpengaruh. Yang menjadi perhatian utama mereka adalah kapasitas pribadi dan program kerja dari para calon wali kota. Pujian juga layak dilayangkan kepada warga Rotterdam (Belanda), yang pada tahun 2009 memilih Ahmed Aboutaleb, imigran Muslim kelahiran Maroko.
Di luar itu, latar belakang kehidupan Khan yang berasal dari rakyat biasa, yang sama dengan latar belakang kehidupan sebagian besar warga London, juga menjadi nilai tambah tersendiri. Khan adalah anak kelima dari delapan anak sopir bus asal Pakistan, dan ibunya adalah tukang jahit. Posisi itu menjadi semakin kuat karena Goldsmith yang berasal dari keluarga Yahudi yang kaya raya dianggap tidak mewakili warga London kebanyakan. Apalagi, Goldsmith sempat menggunakan faktor ras dan agama dalam kampanye, yang dilawan Partai Buruh dengan pernyataan anti Yahudi.
Khan sendiri tidak menyangka dirinya akan menang. Tidak heran jika pada upacara penandatanganan sebagai Wali Kota London yang baru terpilih, Khan mengatakan, ”Saya tidak pernah bermimpi suatu saat akan berdiri di sini sebagai Wali Kota London. Saya bisa berdiri di sini hanya karena peluang dan bantuan yang diberikan kota ini terhadap saya dan keluarga saya.” Ia berjanji akan menggunakan ambisinya untuk menjamin agar warga London juga mendapatkan peluang seperti dirinya.
Warga London sudah membuktikan bahwa mereka sudah matang. Kini, waktunya bagi Khan untuk melaksanakan janji-janji yang dikemukakan dalam kampanyenya.
Khan harus membuktikan kepada warga London bahwa ia bukan sekadar orator yang ulung, yang pandai mengumbar janji, melainkan juga mampu membuat janji-janji itu menjadi kenyataan.
Kompas, Senin, 9 Mei 2016
No comments:
Post a Comment