Oleh IWAN SANTOSA
“Kalau tiba waktunya, hibahkan gedung ini untuk negara.
Tolong sediakan ruangan untuk mengenang papi,” itulah pesan dokter Juliar
Silman, putra Sie Kong Lian, pemilik rumah yang digunakan untuk Konggres Pemuda
II, kepada keluarganya tentang rumah di Jalan Kramat Raya Nomor 106 yang kini
menjadi Museum Sumpah Pemuda.