Oleh RINI KUSTIASIH
Dua rumah yang berdampingan di depan kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Kecamatan Diwek, Jombang, Jawa Timur, tersebut kontras dengan pemasangan bendera dan banner yang "bertolak belakang". Satu rumah memasang spandung "Pejuang PAS" yang mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan satu rumah lainnya memasang banner "Barisan Gus Dur dan Santri Bersatu" yang mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Dua pemilik rumah itu pun masih bersaudara karena mereka adalah saudara sepupu satu sama lain. Keduanya sama-sama cucu dari KH Hasyim Asy'ari yang merupakan pendiri Nahdlatul Ulama dan juga pengasuh Ponpes Tebuireng yang pertama. Pemandangan yang demikian kontras dengan mudah disimpulkan bahwa kedua pemilik rumah berbeda pandangan politik atau setidaknya memiliki pilihan politik yang tidak sama.
Pemandangan dua rumah di depan gerbang Pondok Pesantren Tebuireng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang berbeda pandangan politik, Minggu (7/4/2019). Kedua pemilik rumah adalah saudara sepupu dan masih keturunan KH Hasyim Asy'hari, pendiri Ponpes Tebuireng dan Nahdlatul Ulama. Perbedaan pandangan dan demokrasi menjadi sesuatu yang dihargai dalam pendidikan pesantren tersebut.