Wednesday 2 January 2019

Akulturasi Makanan di Indonesia

Berbagai makanan khasi dari daerah-daaerah di Indonesia banyak terpengaruh dari kebudayaan lain.


Selat Solo

Akulturasi Budaya: Belanda, Eropa
Makna: Dahulu makanan daging dengan perpaduan sayuran, seperti wortel, buncis, tomat, dan selada, sering disajikan untuk kaum kolonial. Mereka menyebutnya slachtje yang berarti salad. Penyebutan di Indonesia bergeser menjadi selat.


Nasi Goreng

Akulturasi Budaya: China
Makna: Sudah ditemukan di Nusantara sejak tahun 4000 Sebelum Masehi. Kebiasaan masyarakat Tionghoa yang tidak suka dengan makanan dingin sehingga mereka memasak kembali nasi dingin dengan menambah bumbu.


Bakso

Akulturasi Budaya: China
Makna: Di Tiongkok makanan yang dibuat dari daging giling sapi, ikan, atau babi dengan tepung tapioka ini dikenal dengan sebutan rou wan dalam dialek Hokkian.


Sekoteng

Akulturasi Budaya: China
Makna: Sebutan "sekoteng" berasal dari bahasa Hokkian, su ko thung atau si guo tang (sup empat buah-buahan).


Soto

Akulturasi Budaya: China dan India
Makna: Sebutan soto berasal dari bahasa Hokkian, caudo atau sauto berarti rerumputan jeroan atau jeroan berempah.


Lumpia

Akulturasi Budaya: China
Makna: Sebutan lumpia berasal dari bahasa Hokkian lun pia atau kue bulat. Ini merupakan panganan tradisional khas Tionghoa.


Semur

Akulturasi Budaya: Belanda
Makna: Mengadopsi teknik memasak daging atau ayam dari Belanda dengan api kecil.

Kompas, Rabu, 2 Januari 2019