Friday 10 March 2017

Lubna S Olayan Tembus Tabir Budaya Puritan

Oleh MUSTHAFA ABD RAHMAN
Di Arab Saudi, ada seorang perempuan yang mampu menembus tabir kungkungan budaya negara itu terhadap kaum perempuan. Dialah Lubna S Olayan (61), yang kini dikenal pengusaha sukses.
glo-09-15-15-e16-lubna-olayan.jpg
Lubna Olayan. (Fortune/Daniel Acker)
Ia sekarang memimpin lebih dari 40 perusahaan keluarga, di antaranya sebagai CEO perusahaan keluarga Olayan, yang bergerak di bidang pasar modal dan keuangan. Perusahaan Olayan pada dua bidang itu kini merupakan salah satu perusahaan terbesar di Arab Saudi dari Timur Tengah.
Majalah Forbes tahun 2011 dan 2014 menobatkan Lubna S Olayan sebagai salah seorang dari 100 perempuan terkuat dan paling berpengaruh di dunia. Majalah Time tahun 2005 menobatkannya sebagai salah seorang dari 100 perempuan yang paling berpengaruh.
Lubna S Olayan direkrut Deputi Putra Mahkota Pangeran Mohammad bin Salman sebagai bagian dari lokomotif “Visi Arab Saudi 2030”, yang mengusung program era Arab Saudi pasca migas. Pangeran Mohammad bin Salman memang gencar merangkul para pengusaha potensial Arab Saudi untuk ikut mendukung, menyukseskan, dan bahkan merancang proses jalannya Visi Arab Saudi 2030.
Kisah kesuksesan Lubna S Olayan adalah cerita tentang kultur keluarga Olayan yang modern dan melampaui kultur mayoritas masyarakat Arab Saudi yang puritan dan konservatif. Lubna S Olayan lahir pada 4 Agustus 1955 dari pasangan Sulaiman Olayan dan Maryam binti Jassim al-Abdulwahab.
Sang ayah, Sulaiman Olayan, adalah seorang saudagar kaya sejak era Raja Abdulaziz al-Saud (1932-1953). Sulaiman juga dikenal dekat dengan keluarga Dinasti Abdulaziz al-Saud, mulai dari Raja Abdulaziz sendiri, Raja Al-Saud, hingga Raja Faisal.
Sulaiman merintis usaha dan membangun perusahaan tahun 1947. Olayan kini menjadi kelompok usaha konglomerasi dengan nilai kapital sekitar 10 miliar dollar AS. Kelompok usaha itu bergerak di berbagai bidang usaha, seperti distribusi, manufaktur, jasa, dan investasi. Kelompok Olayan kini juga banyak bermitra dan berkolaborasi dengan perusahaan multinasional dari mancanegara.
Sulaiman Olayan mendidik putra-putrinya secara modern untuk bisa menjawab tantangan zaman. Ia mengirim putrinya, Lubna S Olayan, ke Amerika Serikat untuk menempuh pendidikan tingginya. Lubna S Olayan mendapat gelar sarjana di bidang pertanian dari Universitas Cornell, AS, tahun 1977, lalu meraih gelar MBA dari Universitas Indiana tahun 1979.
Mulai tahun 1983, Lubna S Olayan mulai mendapat kepercayaan keluarga untuk menduduki posisi penting di perusahaan. Awal tampilnya Lubna S Olayan di ranah publik melalui posisi penting di perusahaan keluarga pada awal 1980-an merupakan terobosan besar keluarga besar Olayan dalam menembus tabir budaya puritan terkait dengan dunia perempuan di Arab Saudi saat itu.
Sejak awal 1980-an, Lubna S Olayan meniti karier cukup cemerlang di perusahaan keluarganya. Pada 2004, ia dipilih sebagai Dewan Direksi Saudi Holandi Bank, yang sahamnya dimiliki keluarga besar Olayan. Tahun itu juga, ia perempuan pertama dalam sejarah Arab Saudi yang menyampaikan sambutan pembukaan pada forum konferensi ekonomi di Jeddah.
Pada September 2006 hingga April 2007, ia menjadi penasihat internasional Dewan Direksi Citigroup dan Rolls-Royce. Ia sekarang juga menjadi anggota dewan bisnis internasional Forum Ekonomi Dunia (WEF), yang berbasis di Davos, Swiss.
Kompas, Sabtu, 11 Maret 2017

No comments:

Post a Comment