Daya patah lebih sering disebut kekerasan (hardness). Namun, terminologi ini kurang tepat karena berdasarkan ilmu bahan, kekerasan berarti ketahanan suatu permukaan terhadap penetrasi atau indentasi batang kecil. Istilah daya patah (breaking force) lebih tepat untuk besaran usaha yang diperlukan mematahkan tablet di atas bidang tertentu.
Tablet harus menghadapi stres mekanik seperti benturan, bantingan, geseran, dan tindihan selama proses manufaktur, penyimpanan, distribusi, hingga di tangan pengguna. Karena itu, kekuatan mekanik tablet seperti kerapuhan dan daya patah menjadi kriteria penting dalam pengembangan produk dan spesifikasi penjaminan mutu.
Meskipun tablet harus kuat, kekuatan fisik tablet tetap harus dibatasi dengan memperhitungan mekanisme pelepasan zat aktif dari tablet. Peningkatan kekerasan tablet seringkali diiringi dengan penurunan kecepatan disolusi (Kitazawa et al, 1975).
Kekerasan tablet juga merupakan salah satu atribut mutu kritis untuk produk tablet kunyah. Rancangan pedoman FDA (2016) merekomendasikan daya patah tablet kunyah rendah, misalnya tidak lebih dari 12 kp. Nilai yang lebih tinggi bisa dipertimbangkan jika paparan saliva (dalam waktu 30 detik) memberikan disintegrasi dan/atau penurunan kekerasan yang signifikan sebelum dikunyah.
Cara pemeriksaan
Daya patah diukur berdasarkan penekanan tablet di antara dua bidang tekan sejajar. Bidang tekan ini harus terpoles halus dan terpasang tegak lurus secara presisi terhadap arah gerakan. Bidang tekan juga harus tegak lurus terhadap permukaan tempat meletakkan tablet uji sehingga kontak tablet dengan bidang tekan bisa seragam dari atas ke bawah. Posisi tegak lurus ini harus tetap terjaga selama bidang tekan bergerak.
Laju gerakan bidang tekan atau laju pemberian daya tekan (laju pembebanan) harus konstan selama pengujian. Laju ini juga harus sama antarpengujian karena proses pematahan tablet melibatkan proses yang tergantung waktu. Alat ukur yang tersedia saat ini umumnya memiliki laju pembebanan konstan ≤ 20 N per detik atau laju gerakan ≤ 3,5 mm per detik.
Pengujian tablet berbentuk bundar tanpa breakscore mudah dilakukan dengan tekanan diametrik. Tablet cukup ditempatkan di antara bidang tekan tanpa pengaturan lebih lanjut. Namun, untuk tablet berbentuk unik atau kompleks, orientasi tablet menjadi penting karena posisi yang berbeda dapat memberikan hasil yang berbeda. Prosedur pengujian tablet berbentuk khusus ini harus menyebutkan secara jelas orientasi tablet, yakni yang paling mudah diterapkan dan reprodusibel. Dalam metode tekanan diametrik ini, tablet diuji pada sepanjang diameternya atau sejajar aksis terpanjang.
Ada dua orientasi untuk tablet dengan breakscore dalam pengukuran tekanan diametrik. Yang pertama, breakscore diorientasikan tegak lurus bidang tekan. Posisi ini memberikan informasi mengenai kekuatan pada matriks pada titik terlemah dalam struktur. Yang kedua, breakscore diposisikan sejajar bidang tekan, untuk mendapatkan informasi umum kekuatan matriks.
Selain tekanan diametrik, pengujian dapat dilakukan dengan tiga titik lentur (3-points flexure test atau 3-points bend test). Tablet berbentuk kapsul atau tablet dengan breakscore lebih sesuai diuji menggunakan cara ini. Dalam metode ini, tablet diposisikan di atas dua bidang yang menopang kedua ujungnya dan kemudian ditekan dari sisi berlawanan pada posisi tengah.
Pengujian daya patah tablet secara tekanan diametrik dan tiga titik lentur (Hilden et al, 2017)
Jumlah sampel untuk menentukan daya patah rata-rata minimal enam tablet. Nilai rata-rata mungkin tidak memadai. Jika daya patah dinilai kritis, nilai daya patah individual perlu disertakan.
Referensi
FDA (2016) Draft Guidance for Industry: Quality Attribute Considerations for Chewable Tablets. https://www.fda.gov/downloads/Drugs/Guidances/UCM507098.pdf Diakses: 26 Februari 2018
Hilden J, Polizzi M, Zettler A (2017) Note on the use of diametrical compression to determine tablet tensile strength. J. Pharm. Sci.106(1): 418-421
Kitazawa S, Johno I, Ito Y, Teramura S, Okada J (1975) Effects of hardness on the disintegration time and the dissolution rate of uncoated caffeine tablets. J. Pharm. Pharmac. 27(10): 765-770
USP41-NF36 (2018) <1217> Tablet Breaking Force
USP PF 43(6) (2017) In-Process Revision: <1217> Tablet Breaking Force
No comments:
Post a Comment