Saturday 20 July 2019

Busuk Akar Kantong Semar

Matthew Jordan menunjukkan tanamannya dalam kondisi layu. Media berupa moss tidak kering, justru kondisinya selalu basah. “Kalau disungkup, daunnya jadi kelihatan lebih segar. Tapi, dibuka sebentar sungkupnya langsung lemas,” katanya.
Hadi Susilo mengatakan, kondisi buruk seperti ini bisa terjadi karena flooding stress. Air yang tergenang dan tidak bergerak memiliki kandungan oksigen rendah, karena difusi perpindahan oksigen melalui air 10.000 kali lebih lambat dibandingkan perpindahan di udara (Jackson dan Colmer, 2005). Meskipun tanaman menghasilkan oksigen melalui fotosintesis, tidak adanya sistem transportasi oksigen yang efisien ke organ yang tidak berfotosintesis menyebabkan organ tersebut dapat mengalami masalah kekurangan oksigen jika anatominya membatasi oksigen masuk dari luar (Loreti et al, 2016). “Untuk tanaman yang sensitif, akar mati waktu terendam karena kekurangan oksigen,” jelasnya.
Tidak hanya kondisi tergenang, media yang selalu basah atau tidak porous juga dapat menyebabkan akar bermasalah karena kekurangan oksigen.
Lebih lanjut, adanya jaringan yang mati meningkatkan kerentanan serangan jamur patogen, seperti Phytophthora spp. Infeksi jamur ini menyebabkan pembusukan akar, yang berlanjut dengan kematian jaringan (nekrosis) batang mulai dari bagian pangkal dan merembet ke atas. Kematian batang ini ditandai dengan perubahan warna menjadi hitam atau coklat. Daun, mulai dari yang terbawah, mengalami kematian jaringan dari pangkal dan merembet hingga ujung daun.

Tanaman dengan masalah akar, tampak layu meskipun media tidak kering

Adaptasi tanaman
Tanaman yang sudah hidup di habitat rawa gambut umumnya beradaptasi anatomi dengan memiliki rongga-rongga udara pada akar. Adanya rongga ini memungkinkan udara dari bagian di atas permukaan tanah dapat terkirim turun ke akar.
Rongga yang disebut aerenkim atau parenkim udara ini bisa terbentuk karena pemecahan sel (lysigenous) atau pemisahan antardinding sel (schizogenous) (Glinski, 1990). Banyak spesies Drosera, Pinguicula, dan Sarracenia memiliki aerenkim dari hasil pemecahan sel. Akar Darlingtonia memiliki banyak rongga kecil antarsel (Adlassnig et al, 2005). Informasi mengenai keberadaan aerenkim pada akar Nepenthes dari habitat rawa gambut belum ditemukan. “Ndak ada yang coba foto,” kata Wahyu Adi Mintarto, peneliti senior kantong semar yang biasa dipanggil Pak We.
Adakalanya tanaman berhasil beradaptasi dengan media basah, misalnya melalui pembentukan akar serabut (adventitious root) dari pangkal batang, dekat dengan permukaan media. Cara adaptasi yang lain adalah dengan perakaran dangkal, hingga sebatas kedalaman yang masih bisa memasok oksigen.
Penanganan dan pencegahan
Jika daun baru tampak lebih kecil dibanding sebelumnya dan cenderung layu saat kelembapan udara turun, media sebaiknya diganti dengan yang lebih porous. Tanaman ditempatkan di lokasi yang teduh terang. Penyungkupan bisa dilakukan untuk mengurangi kehilangan air. Pada saat ini, tunas akan berhenti tumbuh. Selama tidak ada tanda-tanda kematian jaringan batang, tanaman bisa dibiarkan saja hingga tunas kembali tumbuh, setelah sekitar tiga bulan atau lebih.  
Tidak ada cara penanganan jika kerusakan sudah mencapai batang. Bagian batang yang belum terdampak, dapat dipotong dan digunakan sebagai bahan stek.
Serangan jamur memperparah kondisi tanaman dengan menunjukkan penghitaman pada batang dan daun mulai dari daerah pangkal yang merembet ke ujung,
Untuk menghindari masalah busuk akar, saat akan membeli tanaman, habitat asal sebaiknya dipelajari terlebih dahulu untuk memahami sifatnya. Misalnya, kantong semar yang berasal dari habitat rawa gambut sudah beradaptasi dengan kondisi tergenang, sehingga dapat tahan dengan media yang basah. Sebaliknya, tanaman yang hidup di bebatuan (lithophyte) sudah terbiasa dalam kondisi yang kering sehingga akarnya tidak akan mampu bertahan dalam media yang selalu basah.
Media memiliki porositas yang baik, air yang disiramkan dapat segera turun. Jika menggunakan nampan, ketinggian air harus diatur sesuai kebutuhan tanaman. Nampan hanya sebagai pemasok cadangan air untuk mengatasi keterbatasan kapasitas air pada media di dalam pot. Karena itu, air dalam nampan sebaiknya tidak terus menerus tergenang tinggi, tetapi ada waktu kering atau tersisa sedikit setiap harinya.
Referensi:
Adlassnig W, Peroutka M, Lambers H, Lichtscheidl IK (2005) The root of carnivorous plants. Plant Soil 274(1-2): 127-140
Glinski J (1990) Soil Physical Conditions and Plant Roots. Boca Raton: CRC Press
Jackson MB, Colmer TD (2005) Response and adaptation by plants to flooding stress. Ann. Bot. 96: 501-505
Loreti E, van Veen H, Perata P (2016) Plant responses to flooding stress. Curr. Opin. In Plant Biol. 33: 64-71

No comments:

Post a Comment