Tuesday 19 November 2019

Catatan Kecil Istilah Taksonomi Tanaman Karnivora

Spesies

Penamaan spesies mengikuti aturan yang ditetapkan Carl Linnaeus (1707-1778), yang disebut sebagai tata nama binomial. Nama terdiri dari dua kata, yang pertama menunjukkan nama marga (genus) dan yang kedua adalah nama jenis (spesies). Misalnya, venus flytrap diberi nama Dionaea muscipula. Kata pertama, Dionaea adalah genusnya dan muscipula adalah jenisnya. Kebetulan hanya ada satu jenis dalam marga Dionaea. Marga seperti ini disebut genus monotipik.
Nama marga selalu diawali dengan huruf kapital, sedangkan nama jenis diawali dengan huruf kecil. Nama marga dapat disingkat hanya dengan huruf terdepan, dalam huruf kapital dan diakhiri titik. Nama jenis harus ditulis lengkap. Penulisan nama marga dan jenis menggunakan huruf miring atau digaris-bawah.
Harusnya di belakang nama jenis, tertulis juga nama orang yang memberikan deskripsi. Misalnya, Dionaea muscipula L. yang merupakan singkatan nama Linnaeus. Namun, aturan ini tidak terlalu penting, kecuali untuk keperluan penulisan buku dan artikel resmi saintifik.

Varietas

Ada kalanya suatu spesies dideskripsikan lebih lanjut karena adanya karakteristik stabil yang membedakan, tetapi tidak bisa dikeluarkan sebagai spesies tersendiri. Misalnya, Sarracenia flava memiliki tujuh varietas, dengan warna sebagai pembeda. Penulisan varietas ditulis di belakang nama jenis, diawali dengan ‘var.’ dalam huruf tegak dan nama varietas dalam huruf miring. Contohnya, Sarracenia flava var. flava, S. flava var. ornata.

Subspesies

Jika perbedaan di dalam spesies lebih rumit, misalnya, tidak sekedar warna, pengelompokannya bukan lagi sebagai varietas, melainkan subspesies. Aturan penulisan sama seperti varietas, ditulis di belakang nama, diawali dengan ‘subsp.’ dalam huruf tegak dan nama subspecies dalam huruf miring. Misalnya, Sarracenia purpurea memiliki dua subspecies, yakni S. purpurea subsp. purpurea dan S. purpurea subsp. venosa. Keduanya dari spesies yang sama, tetapi sedikit berbeda bentuk. Yang satu memiliki daun lebih ramping dan tidak berambut (glabrous), sedangkan yang lainnya lebih besar dan seringkali tertutup rambut halus pendek (pubescence).

Form

Kadang-kadang ada bentuk tersendiri yang diberikan status khusus karena terjadi secara alami. Misalnya, Tiap subspecies S. purpurea memiliki varietas yang sepenuhnya hijau karena tidak memiliki pigmen merah antosianin. Jadi, dari spesies ini terdapat S. purpurea subsp. purpurea f. heterophyla (f. di sini adalah singkatan forma) dan S. purpurea subsp. venosa var. venosa f. pallidiflora.

Hibrida

Spesies merupakan bentuk murni. Perkawinan antara dua atau lebih spesies disebut hibrida atau silangan. Hibrida primer, persilangan antara dua spesies, ditandai dengan tanda silang (×, bukan huruf x), antara dua nama jenis. Nama induk betina ditempatkan di depan atau, tidak diketahui, berdasarkan urutan alfabetik huruf pertama nama induk. Misalnya, silangan legendaris almarhum Suaidi Arif, Nepenthes thorelii × khasiana, berasal dari induk betina N. thorelii dan pejantan N. khasiana.
Silangan alam biasanya menggunakan nama tersendiri, yang awalnya dideskripsikan sebagai spesies. Misalnya, Nepenthes hookeriana, semula dideskripsikan sebagai spesies. Seiring berjalannya waktu, ditemukan kalau ternyata silangan alami antara N. ampullaria dan N. rafflesiana. Karena namanya sudah populer, nama tersebut tetap digunakan, dengan tambahan tanda silang di belakang nama marga, menjadi N. × hookeriana. Tanda × ini tidak perlu dibaca. Jadi, Nepenthes × hookeriana dibacanya Nepenthes hookeriana aja.

Kultivar

Tanaman hasil hortikultural, dari antara jenis atau silangan yang sama, kadang ada individu yang menunjukkan ciri paling menarik di antara saudara-saudaranya. Individu ini kemudian diperbanyak secara vegetatif, sehingga menghasilkan anak-anak yang secara genetik tetap sama dan mempertahankan karakteristik fisik induknya. Klon tertentu yang diberi nama dan diregistrasikan oleh pemiliknya ini disebut kultivar. Penamaan kultivar tidak menggunakan bahasa Latin, diapit dengan tanda kutip tunggal, menggunakan huruf kapital di awal tiap kata, dan tidak perlu dimiringkan. Misalnya, ada tiga klon dengan nama kultivar untuk silangan N. ampullaria x ventricosa, yakni Nepenthes ‘Bloody Mary’, N. ‘Garden Tech’, dan N. ‘Lady Luck’.  Perlu diingat, ketiga kultivar tersebut adalah N. ampullaria x ventricosa, tetapi tidak semua silangan N. ampullaria x ventricosa adalah masing-masing kultivar tersebut.

Referensi

Gledhill D (2008) The Names of Plants, 4th Ed. Cambridge: Cambridge University Press
Hewitt-Cooper N (2016) Carnivorous Plants: Gardening with Extraordinary Botanicals. Portland: Timber Press

1 comment: