Saturday, 20 July 2019

Busuk Akar Kantong Semar

Matthew Jordan menunjukkan tanamannya dalam kondisi layu. Media berupa moss tidak kering, justru kondisinya selalu basah. “Kalau disungkup, daunnya jadi kelihatan lebih segar. Tapi, dibuka sebentar sungkupnya langsung lemas,” katanya.
Hadi Susilo mengatakan, kondisi buruk seperti ini bisa terjadi karena flooding stress. Air yang tergenang dan tidak bergerak memiliki kandungan oksigen rendah, karena difusi perpindahan oksigen melalui air 10.000 kali lebih lambat dibandingkan perpindahan di udara (Jackson dan Colmer, 2005). Meskipun tanaman menghasilkan oksigen melalui fotosintesis, tidak adanya sistem transportasi oksigen yang efisien ke organ yang tidak berfotosintesis menyebabkan organ tersebut dapat mengalami masalah kekurangan oksigen jika anatominya membatasi oksigen masuk dari luar (Loreti et al, 2016). “Untuk tanaman yang sensitif, akar mati waktu terendam karena kekurangan oksigen,” jelasnya.

Monday, 8 July 2019

Busuk Rimpang dan Dormansi Pada Sarracenia

Kematian Sarracenia secara mendadak banyak dikeluhkan. Tanaman yang dalam kondisi segar dan subur, begitu masuk musim hujan tiba-tiba lemas. Saat media dibongkar, rimpang tampak menghitam. “Kejadian yang sama terus terulang di musim yang sama sampai semua sarra-ku punah,” keluh Abdul Ghofur.
Banyak penyebab busuk akar atau busuk rimpang pada Sarracenia. Ricardo Satya memberikan contoh, busuk akar dapat terjadi karena air jarang diganti dan media yang sudah menjadi lumpur. “Media harus sering diperiksa dan diganti,” katanya.

Sunday, 7 July 2019

"Homo erectus" Bumiayu Lebih Tua

DENPASAR, KOMPAS – Fosil tulang Homo erectus dan kapak perimbas yang ditemukan di Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, diperkirakan berusia 1,8 juta tahun. Fosil ini lebih tua dari Homo erectus di Sangiran yang berusia 1,5 juta tahun. Penemuan ini berpotensi mengoreksi teori kedatangan pertama Homo erectus di Jawa berdasarkan teori Out of Africa.
Beberapa bulan lalu, Balai Arkeologi (Balar) Yogyakarta menerima laporan dari  pemilik Museum Bumiayu-Tonjong, H Rafly Rizal, dan pelestari fosil, Karsono, bahwa mereka menemukan beberapa fosil tulang. Temuan itu disampaikan ke Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran dan arkeolog senior Balar Yogyakarta Prof Harry Widianto.

Thursday, 4 July 2019

Air Untuk Pemeliharaan Tanaman Karnivora

Air apa yang cocok untuk menyiram tanaman karnivora (tavor)? Pertanyaan ini seringkali diajukan petanam tavor pemula. Secara umum, tavor memerlukan air dengan kandungan garam mineral terlarut rendah. Banyaknya mineral terlarut dalam air biasa dinyatakan sebagai TDS (total dissolved solids) dalam satuan ppm (part per million). Sebenarnya, TDS tidak hanya terbatas pada mineral, tetapi juga bahan-bahan organik yang terlarut dalam air. Namun, TDS dinilai memudahkan dalam pengukuran dan memberikan batas aman kandungan mineral terlarut.