Monday 16 December 2013

Melatonin dan Tidur

Melatonin adalah hormon yang dibuat kelenjar pineal. Bahan awal hormon ini  adalah asam amino triptofan. Triptofan dengan bantuan enzim triptofan hidroksilase dan dekarboksilase asam amino aromatic diubah menjadi serotonin (5-hidroksitriptamin). Selama hari terang, serotonin akan disimpan. Saat hari mulai gelap, serotonin mulai dilepas sehingga bisa diolah lebih lanjut oleh enzim serotonin-N-asetiltransferase (SNAT) dan hidroksindol-O-metiltransferase menjadi melatonin. Dengan demikian, pengeluaran hormon yang mengatur periode tidur-jaga normal ini didasarkan pada ritme sirkadia 24 jam, yang dimulai begitu mulai gelap datang, dan mencapai puncaknya antara jam 2:00 dan 4:00.
2031158tidur21780x390.jpg
Produksi melatonin sangat dipengaruhi cahaya, paparan medan elektromagnetik, dan usia. Cahaya lingkungan dapat menekan sekresi melatonin, bahkan dalam tingkat pencahayaan 100-200 lux (Lewy et al, 1980). Sensitivitas melatonin terhadap hambatan oleh cahaya dipengaruhi pigmentasi warna dan/atau etnisitas. Persentase hambatan subyek ras Kaukasian dengan warna mata terang (biru, hijau, atau coklat muda) secara signifikan lebih besar dibandingkan ras Asia dengan warna mata gelap (coklat gelap) (Higuchi et al, 2007).
Paparan medan elektromagnetik disebutkan dapat menurunkan produksi melatonin (Reiter, 1993). Gangguan produksi melatonin itu juga dikaitkan dengan peningkatan insiden kanker pada individu yang tinggal dan/atau bekerja pada lingkungan yang memungkinkan terjadinya paparan medan elektromagnetik lebih tinggi dari normal, karena melatonin juga merupakan bahan onkostatik kuat, yang dapat mencegah pembentukan atau pengembangan sel kanker (Reiter, 1994).
Tingkat sekresi melatonin memperlihatkan perbedaan antarusia. Sekresi melatonin dimulai saat usia 3-4 bulan dan terus meningkat pesat hingga mencapai puncaknya pada usia remaja. Produksi hormon ini kemudian sedikit demi sedikit menurun setelah usia 20 tahun.
Melatonin memiliki fungsi mengatur waktu tidur dan meningkatkan kualitas tidur. Melatonin juga disebutkan dapat mencegah penyakit terkait penuaan, seperti atherosclerosis, kanker, dan Alzheimer. Untuk mendapatkan efek yang optimal dari melatonin bagi kesehatan, langkah yang harus diupayakan antara lain:
  • menghindari begadang, mulai tidur sebelum jam 11 malam;
  • tidur dalam ruang dengan tingkat pencahayaan rendah hingga gelap;
  • menghindari konsumsi minuman mengandung kafein pada sore hingga menjelang tidur karena kafein dapat menurunkan kadar melatonin dalam tubuh.
Referensi
Higuchi S, Motohashi Y, Ishibashi K, Maeda T (2007) Influence of eye colors of Caucasians and Asians on suppression of melatonin secretion by light. Am. J. Physiol. Regul. Integr. Comp. Physiol. 292(6): R2342-2346
Mason P (2007) Dietary Supplements, 3rd Ed. London: Pharmaceutical Press
Reiter RJ (1993) Electromagnetic fields and melatonin production. Biomed. Pharmacother. 47(10):439-444
Reiter RJ (1993) Static and extremely low frequency electromagnetic field exposure: reported effects on the circadian production of melatonin. J. Cell. Biochem. 51(4): 394-403
Reiter RJ (1994) Melatonin suppression by static and extremely low frequency electromagnetic fields: relationship to the reported increased incidence of cancer. Rev. Environ. Health 10(3-4): 171-186
Wurtman RJ (2005) Melatonin. Dalam: Coates PM, Blackman MR, Cragg GM, et al (Editor) Encyclopedia of Dietary Supplements. New York: Marcel Dekker, pp. 457-466

No comments:

Post a Comment